Haloooo, ketemu lagi :D
Pukul 23.30 saya baru sampai rumah dari menonton band kesayangan yang sungguh meneduhkan hati dan telinga, iya siapa lagi kalau bukan Payung Teduh :)
Sedikit cerita ya, kemarin ada gigs yang mengundang Payung Teduh sebagai bintang utamanya. Lokasi konser yang diberi judul "Salatiga di ujung senja" ini tentu saja di Salatiga, tepatnya di Gedung Tenis Indoor Stadion Kridanggo Salatiga. Sebagai penikmat musik band ini yang belum pernah nonton sekalipun live performnya, saya merasa kali ini saya nggak boleh melewatkan kesempatan ini. Jadi, sekitar dua minggu yang lalu, saya sudah woro-woro ke teman-teman saya yang juga penikmat musik mereka untuk nonton bersama, namun karena ada satu dan lain hal alhasil tadi saya cuma bisa nonton berdua bersama sepupu saya. YA! SAYA BERHASIL NONTON PAYUNG TEDUH UNTUK PERTAMA KALINYA :')))))))))))
Saya mau cerita tentang kesan saya selama nonton gigs tadi, namun sebelumnya mau cerita dulu nih tentang perjuangan saya demi nonton band satu ini. Haha gaya abis.
Domisili saya Klaten, nah Klaten itu bisa dibilang nggak jauh-jauh amat sebenernya dari Salatiga, tapi ya lumayan juga kalau naik motor. Sebenarnya hampir saja saya gagal nonton karena cuaca siang hari yang mendung, dan membuat sepupu saya agak ragu untuk nonton, tapi akhirnya kami tetap berangkat, karena paksaan saya tentunya :p Alhamdulillah...
Domisili saya Klaten, nah Klaten itu bisa dibilang nggak jauh-jauh amat sebenernya dari Salatiga, tapi ya lumayan juga kalau naik motor. Sebenarnya hampir saja saya gagal nonton karena cuaca siang hari yang mendung, dan membuat sepupu saya agak ragu untuk nonton, tapi akhirnya kami tetap berangkat, karena paksaan saya tentunya :p Alhamdulillah...
Baru 1/5 jalan, hujan turun dengan rintik-rintik kecilnya namun cukup padat dan menimbulkan sakit di badan. Akhirnya kami meneduh sebentar, dan memutuskan memakai jas hujan lalu meneruskan perjalanan demi bisa nonton Payung Teduh. Kami berdua sebenarnya nggak tahu venue konser ini dan hanya tahu kalau lokasinya dekat dengan RSUD Salatiga, hanya itu petunjuk yang kami tahu, dan akhirnya bertanyalah kami pada warga lokal di mana lokasi itu berada. Alhamdulillahnya ada Bapak-bapak konter hp baik hati yang memberi arah-arahan ke mana kami harus berjalan, dan akhirnya kami menemukan venue nya :'). Kira-kira pukul dua siang kami sampai di lokasi dan langsung membeli tiket karena telat ikut pre sale nya. haha
Di tiket yang kami dapat tertulis bahwa acara dimulai pukul tiga sore, karena kami males nunggu di sana yang masih sepi akhirnya kami putuskan untuk keliling Salatiga sebelum nonton gigs. Yeay!
Di tiket yang kami dapat tertulis bahwa acara dimulai pukul tiga sore, karena kami males nunggu di sana yang masih sepi akhirnya kami putuskan untuk keliling Salatiga sebelum nonton gigs. Yeay!
Oh ya, saat berangkat kami berdua memakai sepatu casual layaknya anak gaul, eh tapi ternyata di jalan kehujanan. Karena kebetulan saya bawa sandal cadangan di bagasi motor, jadi saat meneduh saya sempat ganti sandal nah sedangkan sepupu saya, dia nggak bawa sandal jadi saat sampai Salatiga sepatunya basah sedalam-dalamnya. Hal pertama yang sepupu saya ingin lakukan adalah beli sandal buat ganti sepatunya yang basah, jadilah kami muter cari toko yang mana pada akhirnya malah ketemu mall :p
Kami mengisi waktu luang sebelum nonton dengan mengelilingi mall tersebut, mencari sandal dan melihat produk-produk yang lagi diskon besar-besaran. Dalam hati agak kesal sih lihat papan diskon tapi nggak beli apa-apa (Yah namanya juga cewek)
Pukul tiga lewat tiga puluh menit, kami akhirnya kembali ke venue yang sudah mulai ramai. Kami menunggu kira-kira 30 menit sampai akhirnya acara dimulai dengan tampilnya band pembuka. Band pembuka pertama ini saya masih ingat nama bandnya Sambilalu. Band ini formatnya band akustik gitu, dengan empat personel yang semuanya laki-laki. Mereka tampil membawakan lima atau enam lagu (saya lupa) yang temanya tentang lingkungan. Band kedua yang menyusul tampil Sambilalu adalah band yang saya lagi-lagi lupa namanya. Saya cuma ingat ini band genre nya reggae dengan banyak personel, lebih dari 6 kali ya. Mereka tampil membawakan lima atau enam lagu, yang ditutup dengan lagu terakhir dari Shaggy dog yang saya nggak tahu judulnya.
Penampilan band pembuka tadi kira-kira selesai pukul setengah enam sore lalu dilanjutkan dengan meet and greet. Yak, benar sekali, selain disuguhi live perform, kami juga bisa berinteraksi dengan personel Payung Teduh, dan ternyata mereka SUPER RAMAH, lucu dan nggak jaim sama sekali. Baru kali ini saya bayar nonton gigs 25k plus meet and greet, betapa bahagianya saya yang duduk di barisan nomor dua dari depan bisa melihat dengan jelas wajah-wajah peramu musik meneduhkan ini. How lucky iam 😊😊
Mas Is sang vokalis ini ternyata lucu banget aslinya dan sering ngelawak pas MnG berlangsung, oh ya dan akhirnya saya bisa lihat rambut kriwil panjangnya mas Is dengan mata kepala sendiri hahaha. Mas Comi yang ada di posisi contra bass ini nggak terlalu banyak ngomong, dan suka banget senyum eh malah cenderung ketawa mulu, bawaannya seneng aja karena dianya berbagi senyum terus. cie gitu. Mas Ivan ini gimana ya, agak diam sih orangnya, kata dia sih itu bukan jaim tapi emang bawaanya gitu anaknya. Pendiam, nggak banyak ngomong. Nah kalo Mas Cito -yang akhirnya jadi kesayangan aku ❤ - ini lucuuuuuuu, dikit ngomongnya, tapi lucuuuuuuuu banget karena dia bulet jadi bawaannya pengen uwel-uwel saking gemesnya hahaha ❤❤. Ya pantes sih bulet lha wong pas jeda mereka tampil yang lain minum eh dia di belakang drumnya ternyata bawa cokelat terus ngemil tiap ada jeda :)))))) *mengamati dengansaksakame eh seksama*
Penampilan band pembuka tadi kira-kira selesai pukul setengah enam sore lalu dilanjutkan dengan meet and greet. Yak, benar sekali, selain disuguhi live perform, kami juga bisa berinteraksi dengan personel Payung Teduh, dan ternyata mereka SUPER RAMAH, lucu dan nggak jaim sama sekali. Baru kali ini saya bayar nonton gigs 25k plus meet and greet, betapa bahagianya saya yang duduk di barisan nomor dua dari depan bisa melihat dengan jelas wajah-wajah peramu musik meneduhkan ini. How lucky iam 😊😊
Mas Is sang vokalis ini ternyata lucu banget aslinya dan sering ngelawak pas MnG berlangsung, oh ya dan akhirnya saya bisa lihat rambut kriwil panjangnya mas Is dengan mata kepala sendiri hahaha. Mas Comi yang ada di posisi contra bass ini nggak terlalu banyak ngomong, dan suka banget senyum eh malah cenderung ketawa mulu, bawaannya seneng aja karena dianya berbagi senyum terus. cie gitu. Mas Ivan ini gimana ya, agak diam sih orangnya, kata dia sih itu bukan jaim tapi emang bawaanya gitu anaknya. Pendiam, nggak banyak ngomong. Nah kalo Mas Cito -yang akhirnya jadi kesayangan aku ❤ - ini lucuuuuuuu, dikit ngomongnya, tapi lucuuuuuuuu banget karena dia bulet jadi bawaannya pengen uwel-uwel saking gemesnya hahaha ❤❤. Ya pantes sih bulet lha wong pas jeda mereka tampil yang lain minum eh dia di belakang drumnya ternyata bawa cokelat terus ngemil tiap ada jeda :)))))) *mengamati dengan
Acara dimulai lagi kira-kira pukul 18:30, dibuka oleh band pembuka ketiga yang namanya Revive, format band ini juga akustik, dengan dua vokalis yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Yang membuat istimewa band ini adalah ada bagian saxophone yang membuat musik-musik yang dimainkan menjadi lebih wow dan megah (menurut saya sih). Band terakhir yang menjadi pembuka Payung Teduh adalah band asal Semarang yang bernama Antaralain. Antaralain adalah duo yang sangat amat sederhana. Kenapa saya bilang sederhana? Ya karena komposisinya cuma suara vokal perempuan yang jadi vokalisnya dan diiringi dengan suara petikan gitar akustik dari mas-mas yang kayaknya asalnya dari Semarang. Lagu-lagu yang mereka bawakan ini sederhana, tidak dengan berbagai ornamen namun saya amat menikmati lagu-lagu mereka (meski nggak cukup jelas mendengarkan liriknya sih). Secara keseluruhan hampir semua pembukanya oke banget sih.
Pukul 21.00, band yang ditunggu-tunggu-alasan saya jauh-jauh menempuh perjalanan diiringi hujan ke Salatiga-akhirnya tampil. Saya masih ingat, lagu pertama yang dinyanyikan adalah rahasia, dan saya pun ikut larut bernyanyi sepanjang mereka tampil. Hanya satu lagu yang saya sama sekali nggak bisa nyanyi, yaitu saat mas Ivan bilang mau ganti bawain lagu lain dan akhirnya mas Is memilih memainkan lagu di bakal album ketiga mereka yang berjudul kerinduan. Lagu ini bercerita tentang laki-laki yang hidup dengan luka, dan saat di bagian tengah-tengah lagunya, mas Is menyelipkan referen lagu di album dunia batas (saya lupa yang mana). Saya baru pertama kali dengar lagu itu, tapi tentu saja saya langsung suka. Beberapa lagu lain yang dibawakan di gigs itu antara lain kucari kamu, angin pujaan hujan, resah, berdua saja, biarkan, menuju senja, untuk perempuan yang sedang dalam pelukan, cerita tentang gunung dan laut, dan tidurlah.
Menariknya dari gigs ini adalah, saya nggak merasa ini gigs yang berjarak. Dari pengalaman-pengalaman beberapa kali nonton gigs, belum pernah saya nonton gigs yang atmosfernya seperti itu. Gigsnya sangat santai, nyaman namun atmosfernya penuh dengan semangat. Sekadar cerita ya, dari awal sebelum Payung Teduh mulai tampil, kami- para penonton- sudah duduk lesehan santai di depan panggung sambil menikmati musik yang ditampilkan, sambil makan dan minum pula. Pokoknya ini gigs super duper kereeeeeen lah. Menjelang akhir penamilannya, Mas Is menawarkan pilihan lagu terakhir yang akan dimainkan. Pilihannya adalah cerita tentang gunung dan laut dan tidurlah, dan yang akhirnya dipilih adalah cerita tentang gunung dan laut.
Usai membawakan lagu itu, kami semua yang belum puas nonton dengan brutal teriak "WE WANT MORE" berkali-kali, padahal lampu venue sudah dimatikan dan para personel sudah turun dari panggung, namun pada akhirnya mas Is mengambil gitarnya lagi, dan sontak kami semua bersorak gembira. Lebih gembira lagi ketika tiba-tiba standing mic yang digunakan mas Is dibawa turun ke bawah, ke depan penonton dan hanya berjarak sejengkal dari kami. Saya langsung merapat mendekat dan duduk manis memperhatikan. Mas Is mulai memetik intro lagu tidurlah, dan kami lagi-lagi ikut larut bernyanyi bersama hingga lagu usai. Saya sendiri merasa seperti sedang didongengkan ketika mas Is menyanyikan tidurlah. Antara pengin tidur dan pengin meluk yang di sebelah karena saking syadunya suara dan petikan gitarnya. Kami duduk bersila, mendengarkan dan melihat mas Is bernyanyi sambil bermain gitar, sungguh momen yang langka bagi saya :'). Gigs itu ditutup dengan kami semua mendekat lalu berfoto bersama dengan mas Is, mas Comi, mas Ivan dan mas Cito.
Minggu sore lalu adalah minggu yang sangat menyenangkan buat saya. Nonton Payung Teduh yang super keren meskipun harus hujan-hujanan dulu dan berakhir dengan pulang ke rumah hampir ngebut karena jarak rumah dan venue yang cukup jauh dan saya hanya berdua bersama sepupu yang juga perempuan dan sampai rumah di waktu hampir mendekati pagi. Terima kasih buat sepupu saya, Firda yang mau diajak berpararara sampai Salatiga, room event yang sudah menyelenggarakan gigs yang keren banget ini, band-band pembuka yang kece dan tentunya Payung Teduh beserta crew yang sudah memberikan suguhan yang mewah bagi saya. A lot of hugs and kisses for all of you 😽
Oh iya di postingan ini saya selipkan beberapa foto yang berhasil saya ambil saat gigs, tapi sayang beberpa agak blur, gapapa ya hehe.
Oh iya satu lagi yang hampir lupa, now iam officially mas Cito's huge fans hahahahaha
Klt, Des '14
Pukul 21.00, band yang ditunggu-tunggu-alasan saya jauh-jauh menempuh perjalanan diiringi hujan ke Salatiga-akhirnya tampil. Saya masih ingat, lagu pertama yang dinyanyikan adalah rahasia, dan saya pun ikut larut bernyanyi sepanjang mereka tampil. Hanya satu lagu yang saya sama sekali nggak bisa nyanyi, yaitu saat mas Ivan bilang mau ganti bawain lagu lain dan akhirnya mas Is memilih memainkan lagu di bakal album ketiga mereka yang berjudul kerinduan. Lagu ini bercerita tentang laki-laki yang hidup dengan luka, dan saat di bagian tengah-tengah lagunya, mas Is menyelipkan referen lagu di album dunia batas (saya lupa yang mana). Saya baru pertama kali dengar lagu itu, tapi tentu saja saya langsung suka. Beberapa lagu lain yang dibawakan di gigs itu antara lain kucari kamu, angin pujaan hujan, resah, berdua saja, biarkan, menuju senja, untuk perempuan yang sedang dalam pelukan, cerita tentang gunung dan laut, dan tidurlah.
Menariknya dari gigs ini adalah, saya nggak merasa ini gigs yang berjarak. Dari pengalaman-pengalaman beberapa kali nonton gigs, belum pernah saya nonton gigs yang atmosfernya seperti itu. Gigsnya sangat santai, nyaman namun atmosfernya penuh dengan semangat. Sekadar cerita ya, dari awal sebelum Payung Teduh mulai tampil, kami- para penonton- sudah duduk lesehan santai di depan panggung sambil menikmati musik yang ditampilkan, sambil makan dan minum pula. Pokoknya ini gigs super duper kereeeeeen lah. Menjelang akhir penamilannya, Mas Is menawarkan pilihan lagu terakhir yang akan dimainkan. Pilihannya adalah cerita tentang gunung dan laut dan tidurlah, dan yang akhirnya dipilih adalah cerita tentang gunung dan laut.
Usai membawakan lagu itu, kami semua yang belum puas nonton dengan brutal teriak "WE WANT MORE" berkali-kali, padahal lampu venue sudah dimatikan dan para personel sudah turun dari panggung, namun pada akhirnya mas Is mengambil gitarnya lagi, dan sontak kami semua bersorak gembira. Lebih gembira lagi ketika tiba-tiba standing mic yang digunakan mas Is dibawa turun ke bawah, ke depan penonton dan hanya berjarak sejengkal dari kami. Saya langsung merapat mendekat dan duduk manis memperhatikan. Mas Is mulai memetik intro lagu tidurlah, dan kami lagi-lagi ikut larut bernyanyi bersama hingga lagu usai. Saya sendiri merasa seperti sedang didongengkan ketika mas Is menyanyikan tidurlah. Antara pengin tidur dan pengin meluk yang di sebelah karena saking syadunya suara dan petikan gitarnya. Kami duduk bersila, mendengarkan dan melihat mas Is bernyanyi sambil bermain gitar, sungguh momen yang langka bagi saya :'). Gigs itu ditutup dengan kami semua mendekat lalu berfoto bersama dengan mas Is, mas Comi, mas Ivan dan mas Cito.
Minggu sore lalu adalah minggu yang sangat menyenangkan buat saya. Nonton Payung Teduh yang super keren meskipun harus hujan-hujanan dulu dan berakhir dengan pulang ke rumah hampir ngebut karena jarak rumah dan venue yang cukup jauh dan saya hanya berdua bersama sepupu yang juga perempuan dan sampai rumah di waktu hampir mendekati pagi. Terima kasih buat sepupu saya, Firda yang mau diajak berpararara sampai Salatiga, room event yang sudah menyelenggarakan gigs yang keren banget ini, band-band pembuka yang kece dan tentunya Payung Teduh beserta crew yang sudah memberikan suguhan yang mewah bagi saya. A lot of hugs and kisses for all of you 😽
Oh iya di postingan ini saya selipkan beberapa foto yang berhasil saya ambil saat gigs, tapi sayang beberpa agak blur, gapapa ya hehe.
Mas Comi si murah senyum |
Mas Cito kesayanganku :p |
Mas Ivan yang tidak banyak bicara |
Mas Is dan rambut kriwil dan busana serba hitamnya |
Klt, Des '14
No comments:
Post a Comment