Tuesday, September 01, 2015

Monumen Juang 45 Klaten



Saya sebenarnya cukup bingung akan menulis apa untuk postingan pertama di #30HariKotakuBercerita ini, karena saya sendiri nggak cukup paham tentang ikon kota kelahiran saya ini. Kebingungan saya ini akhirnya membuat saya melempar pertanyaan ke beberapa teman yang tinggal di kota yang sama, dan jawabannya cukup beragam. Ada yang menyebut ikon kuliner yang cabangnya sudah tersebar di banyak Kota, ada pula yang menyebut Candi Prambanan yang sebenarnya kota kami hanya kebagian tempat parkirnya hehe. Sampai saya menulis postingan ini pun saya masih belum yakin apakah bangunan/tempat ini adalah ikon Klaten, namun biarlah saya mencoba membagi yang saya tahu menurut sudut pandang saya sendiri.
Klaten adalah Kabupaten kecil yang sebenarnya kalau kita punya cukup waktu untuk berkeliling ke setiap sudut daerahnya maka kita akan berkata dalam hati “Oh ternyata Klaten nggak sekecil ini ya” begitu kira-kira respon saya ketika pernah suatu kali berkeliling ke beberapa daerah di Klaten yang baru pertama kali saya tahu.
Tentang ikon kota ini maka saya akan bercerita tentang Monumen Juang 45 Klaten yang letaknya tepat di kawasan GOR Gelarsena Klaten. Monumen juang ini dibuat dalam rangka untuk mengenang jasa para pahlawan kemerdekaan. Diresmikan oleh Soepardjo Roestam pada tanggal 20 Mei 1976. Di monumen ini terdapat beberapa patung pahlawan yang sedang mengangkat senjata dan juga ada monumen besar yang terpasang lambang Garuda Pancasila.




 

Akhir-akhir ini monumen juang ini sering sekali menjadi salah satu objek untuk berfoto, terutama oleh sebagian anak muda Klaten. Hal ini bagus tentu saja, setidaknya dengan begitu banyak anak muda yang mulai mencintai tempat kelahirannya dengan cara mengeksplor tempat-tempat yang ada di sekitarnya, dan tentu saja dengan catatan tidak merusak bangunan dan tetap menjaga kebersihan di sekitar tempat tersebut.
Saya tidak bisa terlalu bisa menjelaskan sejarah dibangunnya monumen ini dengan amat detil, mengingat di sana tidak ada penjelasan yang rinci mengenai monumen ini, dan belum ada pula yang bisa menjelaskannya pada saya.





Mungkin ini dulu yang dapat saya ceritakan tentang kabupaten tempat saya tinggal. Kabupaten kecil yang menghubungkan Solo dan Yogyakarta, Kabupaten yang mungkin terdengar asing di telinga kalian. Selanjutnya selama 30 hari ke depan saya akan mulai bercerita tentang Kabupaten ini sepengetahuan saya, baik dan buruknya.

Love,
Ajeng

3 comments:

  1. Whuaa, aku pernah ke sana, foto di sana ... hempp waktu perpisahan jaman SMA ... sekitar 14 tahun yang lalu, hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah halo mbak Eva, salam kenal :D
      Ternyata monumen juang udah terkenal sejak dulu ya, ku pikir baru-baru ini aja karena banyak banget yang suka foto di sana.

      Delete
  2. Tempat aku dulu bermain, hari minggu kuhabiskan disana. panjat -patung.

    ReplyDelete