Ketika saya sadar tema hari ketiga dalam proyek ini adalah pasar, saya bingung, asli bingung karena nggak ngerti mau nulis apa tentang pasar. Jujur saya sama sekali nggak tahu menahu tentang dunia pasar, tapi ya okelah anggap aja ini tantangan buat saya.
Kali ini saya akan cerita tentang salah satu pasar tradisional yang letaknya nggak jauh dari rumah saya. Namanya adalah Pasar Senggol. Lokasinya (menurut yang saya baca) adalah di Desa Drono, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Tapi kalau menurut saya sih pasar ini berada di perbatasan antara Desa Drono dan Desa Candirejo, karena lokasinya diantara kedua desa tersebut.
Mengapa disebut Pasar Senggol, saya sendiri juga nggak tahu alasannya karena kebetulan belum pernah mendengar sejarahnya. Pasar Senggol tak jauh berbeda dengan pasar tradisional kebanyakan, di sana banyak kios kios pedagang yang menjual beraneka ragam barang, dari bahan makanan mentah, makanan jadi, sampai peralatan rumah tangga. Luas Pasar Senggol sekitar 600 meter yang terdiri atas 24 kios dan enam los serta digunakan oleh 75 pedagang.
Gambar diambil dari sini |
Setelah cukup dewasa, saya sudah sangat jarang ke pasar senggol dan melihat keadaan dalamnya meskipun beberapa kali sering lewat di jalan depan pasar. Kabar yang saya baca, katanya pasar ini akan segera direnovasi keadaannya oleh pemerintah daerah karena sudah banyak sekali bagian pasar yang rusak seperti atap bolong dan genting yang sudah banyak pecah. Semoga saja kabar ini benar dan segera direalisasikan karena pasar ini adalah salah satu pusat perekonomian bagi beberapa masyarakat sekitar.
Love,
Ajeng
No comments:
Post a Comment