Monday, February 02, 2015

4 : Teman Hidup

Teman hidup. Kata yang sejak beberapa tahun belakangan ini populer di kalangan orang-orang, terlebih saat Tulus mulai menyanyikan lagu ini untuk menggambarkan kisah kasih dua anak manusia yang saling mencintai dengan tulus dan hidup bersama.
Teman hidup, begitu nama chat grup di salah satu sosial media yang kami gunakan untuk berkomunikasi. Dia bukan hanya satu, namun dua orang yang selama beberapa tahun belakangan ini memang selalu ada buatku.
Pagi hingga ketemu pagi, wajah manusia-manusia ini yang pertama kali kulihat ketika aku  menguap lebar dan hendak tidur, jugaketika aku bangun tidur keesokan paginya.
Mereka juga orang yang rela ku repoti ketika aku sedang sibuk dan pusing dengan urusan-urusan yang bahkan terkadang amat sepele. Kadang mereka membantu dengan gerutuan-gerutuan kecil -yang tidak sepenuhnya sebuah keluhan- yang mengikutinya, namun tetap mereka akan setia membantu.
Mereka juga lah orang yang bersedia merawatku ketika aku demam tinggi dan menjagaku layaknya adik mereka sendiri.
Teman hidup. Mereka lebih dari sahabat untukku, lebih dari teman berbagi aib, lebih dari 'partner in crime', lebih dari teman yang bukan hanya menemani saat sedih, namun dengan sukarela akan mengiyakan ajakanku untuk melakukan hal bodoh dan konyol. Mereka lebih dari itu semua.
Terima kasih untuk 4 tahun yang sudah kalian isi selama di perantauan ini. Terima kasih telah menjadi keluarga yang baik untukku, teman yang bisa diandalkan, sahabat berbagi cerita, dan teman tidur ketika kita sedang bodoh-bodohnya.
Esok lusa, mungkin aku akan merindukan 'asrama haji' yang selalu kita gunakan bertiga ketika kita ingin tidur bersama. Esok lusa, mungkin aku akan merindukan momen-momen bodoh yang sering kita lalui bersama tanpa kita sadari. Esok lusa, mungkin aku akan merindukan kalian, manusia-manusia yang mengajarkan berbagai hal tentang hidup tanpa kalian sadari.
Terima kasih, teman hidup.

Klt, Februari 2015

No comments:

Post a Comment