Tuesday, February 03, 2015

5 : Ingatan di kepala

Kepada ingatan-ingatan yang kadang muncul di kepala
Bolehkah kita berkompromi sejenak? Tidak, aku tidak akan memprotes kenakalanmu yang kadang dengan tiba-tiba datang seenaknya mengunjungi kepalaku. Aku hanya ingin mengajakmu berkompromi, ya mari kita berbincang sejenak mengenai hal ini, dan aku akan mentraktirmu secangkir kopi atau cokelat hangat di pagi hari yang dingin ini. Kamu boleh mengajak ingatan-ingatan baik lainnya, namun jangan ajak ingatan buruk untuk ikut dalam percakapan kita.
Ingatan, bolehkah aku meminta sesuatu padamu? Aku tidak meminta agar ingatan buruk itu punah dan tidak pernah muncul di kepalaku, namun aku hanya meminta agar ingatan baik lebih sering mengunjungiku, sesering mungkin agar tidak ada jeda di sana yang bisa kulakukan untuk meningat hal-hal yang tidak membuatku nyaman. Bisakah kau lakukan itu? Kuharap bisa.
Sering aku heran mengapa kalian mudah sekali muncul di kepalaku ketika aku sedang melamun, atau ketika aku sedang tidak melakukan apa-apa. Apa memang boss kalian selalu menyuruh kalian muncul ketika manusia sedang kosong-kosongnya? Dan apakah boss kalian juga yang menyuruh agar sesekali nakal pada kami? Mengapa tak jarang ketika aku sedang sedih, justru ingatan-ingatan buruk yang muncul di kepalaku. Apa kalian tidak tahu bahwa hal itu membuatku semakin sedih? Tak jarang jika aku mengalami itu, aku akan menangis. Iya, aku memang secengeng itu, puas?
Ingatan-ingatan, semoga setelah kutulis surat ini, kalian sedikit mengerti tentang keinginanku. Ya, aku tahu bahwa sebenarnya yang berkuasa untuk memunculkan kalian adalah diriku sendiri, tapi aku sendiri kadang susah mengerti dengan kemauanku sendiri. Jadi ku harap, kalian yang lebih berbaik hati mengabulkan keinginanku.
Salam manis dariku yang kadang ingin ingat namun seringnya lupa..


Klt, Februari 2015

No comments:

Post a Comment