Thursday, August 20, 2015

Kopi dan Beberapa Ingatan Tentangmu



Kopi, dengan berbagai wujudnya selalu berhasil menghadirkan kamu dalam ingatan. Aku sering menemukanmu dalam secangkir kopi yang kadang ku buat di pagi atau malam hari, atau beberapa kali ketika aku membaca buku yang menyebut dan bercerita mengenai kopi. Bahkan tak jarang dari beberapa sajak pendek mengenai kopi yang ditweet oleh penyair-penyair kesayanganku di twitter.
Terkadang aku tersenyum bahagia, namun tak jarang senyumku adalah senyum getir ketika tak sengaja mengingatmu dalam beberapa hal tersebut.
Kopi, entah mengapa selalu membuatku mudah untuk mengingatmu. Mengingat suaramu yang kadang terdengar renyah namun tak jarang sumbang, mengingat obrolan-obrolan seru kita, mengingat debat-debat tak penting yang pernah terjadi, dan terutama mengingat senyummu yang sebenarnya tidak seteduh suara Mas Is Payung Teduh tapi cukup menyenangkan.
Seperti sore ini, lagi-lagi dengan mudahnya aku menemukanmu dalam secangkir kopi dingin yang ku buat untuk menemani sepiring omelet hangat. Menu sederhana yang sering dibuat oleh sahabatku ketika tidak ada ide lagi untuk makan apa ketika di kos dulu. Ah, aku pun rindu dengannya juga.

Aku bukan seorang coffee addict sepertimu, namun sesekali aku meminumnya. Aku lebih sering minum kopi bungkus yang mudah ku jumpai di warung dekat tempat tinggalku, atau kopi yang disajikan di beberapa kafe yang ku kunjungi.  Aku tak terbiasa meminum kopi hitam pekat berampas, namun aku amat menikmati aromanya yang entah mengapa sangat menenangkan. Hey, masih bolehkah aku menyebut diriku sebagai peminum kopi?

Kopi dan kamu, dua hal yang hampir sama dalam hidupku. Aku bisa menikmatinya ketika hangat pun ketika dingin. Kopi mengajarkan bahwa sepahit-pahitnya rasa yang ditinggalkan, namun aku masih bisa menyesap sedikit rasa manis ketika meminumnya dan masih bisa menikmatinya dengan tertawa. Mungkin ini yang membuatku selalu merasa menemukanmu di tiap hal yang berkaitan dengan kopi.
Terima kasih untukmu dan juga kopi, yang telah memberi dua rasa itu dalam satu sesapan.
Pic source : The NY Post
Jadi, sudah berapa cangkir kopi yang kau minum hari ini? Dan bagaimana kabarmu?


- Klaten, Agustus 2015 -

No comments:

Post a Comment