Barangkali kita hanyalah kebetulan-kebetulan manis yang direncanakan
Tuhan di awal, yang lalu dengan sengaja kuciptakan kebetulan-kebetulan
lain di kesempatan selanjutnya.
Barangkali karena kebetulan rekaan
itulah pertemuan dan percakapan kita selanjutnya tak semanis dan
seistimewa seperti yang Tuhan ciptakan.
Barangkali hanya aku yang merasa bahwa ada sesuatu yang lebih dalam hubungan yang tak ku ketahui apa namanya ini.
Barangkali hanya aku yang mencoba berjuang untuk kita, oh atau mungkin bisa kusebut berjuang untuk kebahagiaanku sendiri.
Barangkali
hatiku perlu dilatih untuk lebih banyak tak acuh pada harapan semu, agar nantinya aku tak terpuruk lalu menyalahkan diri sendiri.
Barangkali
mengakhiri sebuah cerita sebelum cerita itu sendiri dimulai tidak akan
terlalu menyakitkan, dan tidak terlalu meninggalkan luka yang dalam.
Barangkali itu yang terbaik dari Tuhan untukku, barangkali.
No comments:
Post a Comment