Namaku, ya panggil saja aku Jenderal karena kelak aku akan jadi Jenderal pemberani yang menegakkan keadilan. Pagi ini, sama seperti pagi yang lainnya aku bangun setelah Ibuku yang kadang sangat bawel itu menciprat-cipratkan air di mukaku. Seusai mandi, aku sarapan bersama Ibu, Bapak dan kakak perempuanku di ruang makan sederhana kami. Sarapanku? tentu saja makanan enak yang selalu dimasak oleh Ibu. Pagi ini menu sarapan keluarga kami adalah sayur asam, tempe goreng dan ikan teri yang rasanya sangat asin seperti ketekku ketika aku selesai bermain bola dengan temanku. Ibu tersenyum dan mengelus kepalaku saat melihatku makan dengan lahapnya.
"Makan yang banyak, Nak. Biar pinter, biar bisa jadi Jenderal" Itu kata Ibu setiap kali aku makan dengan lahapnya. Aku sendiri tidak begitu mengerti kenapa Ibu selalu mengatakan agar aku jadi Jenderal, namun sejak saat itu aku bercita-cita menjadi Jenderal.
Pagi ini aku ditugasi Ibu guru untuk memimpin barisan teman-teman sebelum masuk kelas. Pukul 07.00 pagi lonceng Sekolah dibunyikan oleh Bapak guru, dan aku segera bersiap mengambil poisisi sebagai pemimpin barisan. Teman-temanku malah asyik berlari-larian di halaman sekolah, dan tak memperdulikanku yang sudah siap di depan kelas.
"Tania, Putri, Aam, Panjul ayo semua berbaris. Kalian ini seperti anak kecil yang nakal saja, ini kan sudah bel. Aku mau menyiapkan barisan nih" Kataku pada mereka yang masih berlari-larian itu. Mereka segera menghampiri dan mengikuti barisan yang sudah mulai rapi sambil menggerutu. Aku mulai menyiapkan barisan dan teman-teman mengikuti aba-aba yang ku komandoi, lalu mereka masuk ke kelas dengan rapi dan tidak banyak bicara.
"Bagus sekali, Nak. Kamu menyiapkan teman-temanmu dengan baik. Pantas kalau kamu dipanggil Jenderal" Ibu guru tersenyum padaku, mengacungkan kedua jempolnya tanda bahwa Beliau bangga padaku.
Panggil saja aku Jenderal, karena esok aku akan jadi jenderal yang menumpas kejahatan. Panggil aku Jenderal karena aku akan menjadi pemimpin yang adil dan jujur. Panggil aku jenderal, karena sekarang aku memang seorang jenderal cilik yang pemberani.
No comments:
Post a Comment