Desember bulan lalu mungkin adalah bulan paling melelahkan selama tahun 2012. Dan bulan itu sempurna menutup tahun dengan derai air mata sedih, bahagia dan segala macam, ya seperti nano-nano(bukan iklan permen).
Di bulan tersebut banyak sekali kejutan-kejutan yang sangat menguras emosi yang disediakan kampus tempat saya menimba ilmu. Dua kali dapat ZONK kejutan yang menyangkut masa depan kami. Dan tidak main-main, Kampus saya nampaknya memang mengabadikan momen penuh emosi itu di tanggal cantik. 12-12-'12 dan 20-12-'12.
Pada dua tanggal tersebut, dua kali pula teman kos saya yang kebetulan juga teman kampus saya menggedor-gedor pintu kamar saya setiap jam 00:00. Alasannya cuma satu : Entry peminatan
Di kampus saya sendiri, pada akhir semester 5 akan diadakan pemilihan konsentrasi atau penjurusan (biasa disebut peminatan) dan tata caranya adalah para mahasiswa mengentry melalui internet ke website kampus.
Daaan yang membuat deg-degan adalah setiap konsentrasi ada kuotanya masing-masing (udah macam paket internet aja) jadi kami mau nggak mau harus bersaing satu sama lain demi masuk konsentrasi yang kami inginkan :(
Tepatnya pukul 19:00 pada tanggal 20 Desember 2012 (Menurut jadwal akademik) kami seharusnya mengentry peminatan yang kami inginkan. Kami semua memilih tempat yang menurut masing-masing dari kami mempunyai kecepatan internet yang maha dahsyat dengan harapan saat waktu entry kami tidak terlambat dan masuk ke peminatan yang kami inginkan.
Saya sendiri bersama beberapa teman saya memilih untuk mengentry di gedung kampus tetangga, yang konon kecepatan internetnya dahsyat.
Pukul 19:00 ternyata sistem masih belum bisa dipakai, dan kami belum bisa entry. Lantas kami semua pun bercanda-canda tertawa gembira haha hihi macam nggak punya beban padahal semua sedang degdegan luar biasa.
Pukul 19:00 ternyata sistem masih belum bisa dipakai, dan kami belum bisa entry. Lantas kami semua pun bercanda-canda tertawa gembira haha hihi macam nggak punya beban padahal semua sedang degdegan luar biasa.
Tiba-tiba ketika pukul 19:05 seorang teman saya berteriak "ENTRY UDAH DIBUKAAAAA".
Sontak kami pun masuk ke web dan mencoba mengentry. Saya, alhamdulillah sekali bisa masuk ke peminatan yang saya inginkan, namun teman saya tidak bisa karena ternyata peminatan yang dia inginkan sudah penuh. Dia lalu menangis sambil terus mencoba entry peminatan tersebut, tapi hasilnya nihil :(
Di tempat yang sama, ada pula teman saya yang seperti dipermainkan oleh sistem. Awalnya dia memilih peminatan yang sama dengan saya, namun saat di refresh, sistem menginformasikan bahwa dia masuk peminatan lain. Dia lalu mencoba masuk ke peminatan yang awal lagi karena kuotanya belum penuh. Namun anehnya, dia tidak bisa masuk peminatan tersebut.
Dua teman dekat saya itu menangis sejadi-jadinya, dan saya cuma bisa memeluk dan hampir ikut menangis karena hal itu.
Bagi saya, hari itu adalah hari yang sangat menguras energi juga perasaan. Ada yang menumpahkan air mata karena kesedihan, ada yang tertawa lepas karena bahagia, dan ada pula yang bingung bagaimana seharusnya bersikap. Ya, contohnya saya nih.
Saya bahagia karena saya bisa mencapai keinginan saya, namun saya juga sedih melihat teman-teman dekat saya menangis yang tak henti-hentinya karena hal itu.
Ya, bagi saya itu adalah sebuah pembelajaran yang sangat berharga buat kami semua. Saya belajar satu hal, bahwa hidup memang tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan, hidup bisa saja begitu kejam merampas mimpi-mimpi kita. Namun bagaimanapun juga bukankah hidup memang harus terus berjalan?. Berjalan dengan langkah gontai masih jauh lebih baik daripada mengutuki hidup terus-menerus dan tidak melakukan apa-apa.
Mungkin menerima kenyataan akan terasa sangat sulit untuk dilakukan, namun pada saatnya waktu pun akan ikut membantu menyembuhkan semua luka yang pernah dialami. Dan ingatlah selalu ada Tuhan yang selalu bersama umat-Nya. Ada Tuhan yang melihat dan mendengar tangisan kita. Ini mungkin salah satu cara Tuhan untuk menjadikan kita manusia yang lebih memahami hidup, menerima, ikhlas dan sabar.
Dan kalau kita lulus menjalani itu semua, bukan tidak mungkin Tuhan akan menghadiahkan yang jauh berkali lipat indahnya dari kesusahan yang kita alami. Saya percaya itu :)
Mungkin menerima kenyataan akan terasa sangat sulit untuk dilakukan, namun pada saatnya waktu pun akan ikut membantu menyembuhkan semua luka yang pernah dialami. Dan ingatlah selalu ada Tuhan yang selalu bersama umat-Nya. Ada Tuhan yang melihat dan mendengar tangisan kita. Ini mungkin salah satu cara Tuhan untuk menjadikan kita manusia yang lebih memahami hidup, menerima, ikhlas dan sabar.
Dan kalau kita lulus menjalani itu semua, bukan tidak mungkin Tuhan akan menghadiahkan yang jauh berkali lipat indahnya dari kesusahan yang kita alami. Saya percaya itu :)
No comments:
Post a Comment