Tuesday, December 30, 2014

Bagian Satu

Saya hanya tahu kalau saya sedang bahagia.
Boleh kamu anggap saya bodoh, yang pasti saya hanya akan menikmati apa yang sedang saya jalani sekarang.
Mendapati kamu hadir di hidup saya membuat saya tidak berhenti mengucap syukur. Mungkin ini adalah jawaban atas doa-doa yang hampir setiap malam saya panjatkan kepada Tuhan.
Cukup lama saya menunggu Tuhan memeluk mimpi-mimpi ini, dan mungkin saat ini adalah saat yang tepat menurut NYA.
Kamu hadir tanpa pernah saya bayangkan dan rencanakan sedikitpun. Kamu hadir ketika saya mulai meragukan kalau saya juga berhak berbahagia bersama seorang yang lain.
Saya tidak tahu akan ke arah mana nantinya, apakah ini akan berlanjut atau tidak, akankah ini berujung bahagia atau tidak, akankah kita bersama pada akhirnya, atau justru saling menemukan orang lain untuk mengisi hidup kita.
Saya hanya tahu kalau saya amat menikmati hal ini, perhatian kecil yang kamu berikan, isengan menyebalkan yang pada akhirnya tetap membuat saya tertawa, dan hal kecil lain yang tanpa kamu sadari membuat saya tertawa dan tersenyum sepanjang hari.
Jika pada akhirnya nanti kita tidak bersama, saya tidak akan menyalahkan kamu dengan menyebut kamu pemberi harapan palsu. Saya telah memutuskan untuk jatuh kepadamu, dan jika akhirnya saya juga patah hati karenamu, maka biarkan ini menjadi urusan saya.
Pidi Baiq pernah menulis seperti ini 'Aku mencintaimu, biarlah ini menjadi urusanku. Bagaimana kamu kepadaku, terserah, itu urusanmu' dan begitupun saya kepada kamu sekarang.

***

Monday, December 22, 2014

Dear Mom

Dear Mom....


Sorry for all of fight that ever happened between us.
Sorry for still made you mad and upset to me till now.
Sorry for everything that i've done to you and made you sad and cry.



Thank you for being my mom.
Thank you for always stand by when others left me.
Thank you for your caring, love and everything that you gave to me.



If god ask me to choose who will be my mom, i'll still choosing you.
You are my best mom in this world.

Happy mother's day, Mom..
I do love you



with love, your naughty daughter



Klt, desember '14

Monday, December 08, 2014

Payung Teduh Pertama

Haloooo, ketemu lagi :D

Pukul 23.30 saya baru sampai rumah dari menonton band kesayangan yang sungguh meneduhkan hati dan telinga, iya siapa lagi kalau bukan Payung Teduh :)
Sedikit cerita ya, kemarin ada gigs yang mengundang Payung Teduh sebagai bintang utamanya. Lokasi konser yang diberi judul "Salatiga di ujung senja" ini tentu saja di Salatiga, tepatnya di Gedung Tenis Indoor Stadion Kridanggo Salatiga. Sebagai penikmat musik band ini yang belum pernah nonton sekalipun live performnya, saya merasa kali ini saya nggak boleh melewatkan kesempatan ini. Jadi, sekitar dua minggu yang lalu, saya sudah woro-woro ke teman-teman saya yang juga penikmat musik mereka untuk nonton bersama, namun karena ada satu dan lain hal alhasil tadi saya cuma bisa nonton berdua bersama sepupu saya. YA! SAYA BERHASIL NONTON PAYUNG TEDUH UNTUK PERTAMA KALINYA :')))))))))))

Saya mau cerita tentang kesan saya selama nonton gigs tadi, namun sebelumnya mau cerita dulu nih tentang perjuangan saya demi nonton band satu ini. Haha gaya abis.
Domisili saya Klaten, nah Klaten itu bisa dibilang nggak jauh-jauh amat sebenernya dari Salatiga, tapi ya lumayan juga kalau naik motor. Sebenarnya hampir saja saya gagal nonton karena cuaca siang hari yang mendung, dan membuat sepupu saya agak ragu untuk nonton, tapi akhirnya kami tetap berangkat, karena paksaan saya tentunya :p Alhamdulillah...

Wednesday, November 19, 2014

Cinta dan Lingkarannya

Saya cinta dia yang tak menghiraukan saya. Kamu cinta saya yang tak memperdulikanmu. Dia? Tentu dia juga mencintai orang lain yang bukan saya.

Cinta yang tak berujung, begitu saya sebut. Kadang kala, saya pikir cinta sama sekali tidak adil. Sering saya bertanya pada diri sendiri, mengapa banyak dari kita yang justru mencintai orang-orang yang sama sekali tidak melihat kita. Namun, seringnya saya buntu dan tidak mendapatkan jawaban yang pasti.
Saya pernah membaca sebuah quote -yang mungkin tidak sepenuhnya benar kata-katanya yang saya lupa dimana saya membaca quote itu- yang berbunyi "The more you love, the more you feel suffer". Mungkin memang seperti itu cinta, deritanya tiada tara dan tiada habisnya.
Kebanyakan dari kita -yang tentunya tidak berarti seluruh manusia di bumi- justru mencintai orang yang membuat kita menderita. Banyak tipe penderitaan yang diberikan, misalnya orang itu antagonis, orang itu tak acuh dengan kita, orang itu tidak pernah sadar kita ada, dan sifat-sifat lain yang membuat kita sering menangis (oh mungkin ini cuma saya).
Sadar atau tidak, mungkin sebenarnya kita juga menjadi orang jahat bagi orang lain. Kita juga menjadi bagian dari kelompok pembawa penderitaan bagi orang lain. Kita menyiakan orang yang memberi perhatian dan peduli pada kita, yang selalu menjadi malaikat penolong dan pelindung kita tanpa diminta. Logikanya, seharusnya kita memilih orang kedua, yang selalu ada untuk kita, bukan orang yang membuat kita menderita, bukan?
Ya namanya cinta sih, kadang kan memang nggak logis dan di luar akal pikiran kita sendiri. Cinta terkadang memang nggak jauh-jauh dari hal seperti itu, seperti lingkaran yang nggak bisa putus.
Kamu cinta saya. Saya cinta Dia. Dia cinta orang lain. Dan mungkin ada orang lain yang juga mencintai kamu. Begitu seterusnya sampai entah ada berapa jalinan yang terhubung pada lingkaran itu sampai menemukan ujung.
Ya sekali lagi, begitulah cinta, kadang nggak berujung dan deritanya tiada akhir. Jadi nikmati saja.

Nb : Apa kamu termasuk bagian cinta tak berujung ini?

Thursday, August 07, 2014

Akhir yang Menjadi Awal

Beberapa hari ini aku merasa kalau aku produktif ngeblog hehe. Setelah kemarin ngeblog tentang alexandra rhea sekarang mau bahas hal yang bisa dibilang sedang heits di homepage sosial mediaku.
Minggu ini adalah minggunya mahasiswa angkatanku melaksanakan prosesi wisuda. Ya, prosesi akhir dari perjalanan pendidikan jenjang S1 yang merupakan awal dari perjalanan hidup selanjutnya. Mungkin setelah ini banyak temanku yang melanjutkan sekolah lagi, bekerja, melakukan hobi dan passionnya atau justru membina rumah tangga hehe.
Biasanya, yang ditunggu saat wisuda selain menerima ijazah adalah foto-foto dengan toga, bunga, hadiah dan selempang bagi yang cumlaude bersama orang-orang tersayang. Orang tua, suami, istri, keluarga, teman, sahabat, pacar, gebetan, bahkan mungkin mantan pacar juga akan ikut berfoto di momen itu. Begitu pula yang terjadi di homepage sosial mediaku. Banyak sekali foto teman-teman yang sedang tertawa dan tersenyum bahagia dengan toganya. Lalu, apa yang jadi masalahnya?
Nggak ada sebenernya, cuma ya sedikit, hanya sedikit saja perasaan iri melihat mereka. Iya, iri karena mereka sudah melalui step itu sedangkan aku masih harus mengusahakan agar segera bisa melalui step itu juga. 
Kadang aku juga ngerasa kecil hati, tapi pada akhirnya balik lagi kalau seharusnya aku nggak kayak gitu justru harus tambah semangat. Mungkin diantara kalian ada juga yang merasakan hal yang sama kayak aku. Antara bahagia karena temen-temen udah lulus, udah wisuda tapi juga semacam iri pengen melalui tahap itu bareng mereka. Ah, life :')
Kemarin aku juga nggak melewatkan mengabadikan momen itu sama mereka. Beberapa teman dekat yang sering jadi temen galau, temen nakal, temen rajin, dan temen apapun nggak ketinggalan juga aku mintai foto bareng hahaha.
Oh iya, kemarin itu aku jadi pendamping wisuda hehehe tapi pendamping wisudanya buat cewek, yaitu temenku si mbak Dina hehehe nggak apalah anggap aja ini latihan kalau besok ada yang minta aku jadi pendamping wisudanya kalau bisa malah pendamping hidup. #ciegitu
Ini ada beberapa foto bersama wisudawan wisudawati, aku posting yang ada akunya aja ya :p ah iya foto-foto ini aku ambil dari facebooknya Fendika
Bersama Convident '13

Bersama beberapa teman KMK(Keluarga Mahasiswa Klaten) ini mereka pada cumlaude semua yang di foto :D

Left to Right : Fendika - Me (yang belum bertoga) - Mba Dina
Sekali lagi, selamat untuk teman-temanku yang kemarin sudah resmi menjadi sarjana. Selamat juga untuk teman-teman yang sudah akad (sidang) dan tinggal menunggu resepsi di bulan oktober mendatang. Nah yang paling harus semangat adalah teman-teman, juga aku yang masih harus mengusahakan segera akad biar bisa jadi pasukan 136 di bulan Oktober besok bersama teman lainnya.
Fokus aja sama apa yang kita jalani, kita perjuangkan supaya target kita segera terwujud jadi nggak bakal ada waktu untuk kita nelangsa :)
Kalau kalian ingat ada kalimat "Ikhlas, semua itu ada waktu dan jalannya masing-masing" nah itu memang benar. Mungkin klise sih, mudah diucapkan tapi sulit dilakukan tapi ya emang bener sih Tuhan akan memberikan sesuatu sesuai porsinya ke masing-masing Orang. Jadi, bagi kita yang belum mendapat jatah itu, yuk kita usahakan apa yang ingin kita capai dan jangan lupa berdoa :)

Smg, Aug '14

Wednesday, August 06, 2014

Fiksi ke dunia nyata yang maya

Seperti biasanya, sebelum nulis harus ada behind the scene alasan nulisnya dulu dong, tsailah. Baiklah tulisan kali ini dipicu oleh sebuah beberapa tweet yang muncul di timeline saya. Berikut saya sertakan capture hasil stalking saya ke akun mbak ini hahaha.


Yup benar sekali, ini adalah akun twitter milik Alexandra Rhea Wicaksono. Bagi kalian yang belum tahu siapa Alexandra ini, nanti akan saya ceritakan siapa dia sebenarnya dan kenapa saya amat tergila-gila sama Ibu yang satu ini.
Saya 'kenal' Tante Alex ini (Dulu mbak ini kesal sekali tiap ada yang mention dan panggil dia tante) berkat keisengan saya baca Divortiare karya mbak Ika Natassa. Jadi ceritanya saat saya jalan-jalan ke toko buku, saya lihat bukunya mbak Ika yang itu, lalu iseng baca sinopsis pendeknya di cover belakang, eh ternyata covernya lucu juga, yaudah beli lalu baca. Udah selesai baca si Divortiare itu, saya jadi jatuh cinta lalu pengen memborong buku-buku lainnya mbak Ika seperti AVYW (A Very Yuppy Wedding), Twivortiare (Seri lanjutan dari Divortiare) dan Antologi Rasa.
Kecintaan saya kepada Tante Alex ini membawa saya mencari tahu apakah cerita-cerita di twivortiare ini benar adanya. Sedikit cerita ya, twivortiare ini adalah buku yang isinya kumpulan tweet-tweet Tante Alex tentang hidupnya. Tentang Pekerjaan, Keluarga dan segala macam hal yang terjadi di hidupnya. Berangkat dari rasa penasaran itu akhirnya saya berhasil menemukan akun si Tante Alex ini. Saya sebenarnya agak terkejut juga karena tokoh fiksi yang ada dicerita diwujudkan di dunia nyata dalam bentuk akun di dunia maya. Ini lumayan membuat saya kaget, aneh dan makin penasaran.
Ya coba kamu bayangkan, tokoh fiksi dicerita, lalu tiba-tiba kamu menemukan akun twitternya, akunnya bisa diajak ngobrol dan sering banget jawabin mention-mention dari penggemarnya. Is it very cool?
Terlebih lagi si Tante Alex ini ngetweetnya layaknya seorang ibu-ibu modern masa kini, punya suami yang ganteng lempeng tapi gemesin dan punya anak yang lucunya subhanallah gemesinnya minta banget diciwel sama dicium, dan tentu saja karir yang oke. Jadi kalau kalian menengok akunnya si Tante, kalian akan sering mendapati postingan foto bayi laki-laki yang bulu matanya lentik dan lebat, pipi gembul dan bibir mungil yang pokoknya kalau sekali lihat jadi jatuh cinta. Iya, saya ini fans berat 'anaknya' tante Alex.
Nah dari cerita nggak beraturan yang saya tulis di atas, ada beberapa alasan kenapa saya amat menggilai Alexandra ini dan sering menjadikan akunnya sebagai penghibur ketika saya suntuk. Ketika saya sedang nggak ada kerjaan, atau malas, atau suntuk atau bahkan sedang kesal saya suka buka twitter dan stalking beberapa akun yang menurut saya bisa membuat saya tertawa, nah salah satunya milik Alexandra ini. Kenapa saya betah dan suka stalking dia? Karena cerita-cerita kecil tentang keluarganya itu bagi saya lucu, manis dan nyata aja gitu. Saya sering sekali membayangkan kalau tokoh-tokoh itu nyata di sekitar kita dan sering juga berandai-andai bahwa saya beneran bisa ketemu dan sekedar ngobrol dengan Alexandra seorang banker, mommy dan istri yang hebat untuk anak dan suaminya. 
Banyak hal yang membuat saya ngefans sama akun ini, tapi yang paling utama karena takjub tokoh fiksi bisa dibuat bentuk nyata dan bisa berinteraksi dengan kita.

Udah gitu aja ya ceritanya, kalau kalian ikut penasaran sama Alexandra ini mending baca dulu Divortiare dan Twivortiare ini sebelum follow akun Alexandra di twitter. Akun ini diprivat, jadi kalau mau follow harus diproses dulu sama si empunya akun. Nah untuk bisa diproses itu ada tata caranya gitu, makanya harus baca dulu biar ngerti cerita hidupnya :p

Smg, Aug '14

Tuesday, July 22, 2014

Bapak

Hari ini untuk pertama kalinya dalam hidupku, Aku menulis surat untuk orang terpenting dalam Hidupku. Surat untuk pahlawan, idolaku, Bapakku.
Aku bukan tipe orang yang dengan mudah mengatakan cinta dan sayang atau mengungkapkan kesalku pada orangtuaku, jadi aku memutuskan menulis surat dan berencana akan memberikannya.
Bukan surat cinta seperti yang mungkin kalian bayangkan, namun surat yang isinya curahan hati pribadiku untuk Bapakku. Aku belum memberikan surat itu pada Beliau, namun akan segera kuberikan. Iya, aku mencetak surat itu.
Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Bapak ketika membaca surat dari putri bungsunya. Apakah Beliau akan marah, sedih, bahagia, aku tidak tahu. Aku cemas memikirkan rekasi yang akan Beliau berikan, tapi aku tetap akan memberikan surat itu.
Rasa sayang dan cintaku pada Beliau melebihi rasa cemas dan takutku atas reaksi buruk yang mungkin akan Beliau tunjukkan.
Aku selalu tahu kalau Bapak amat menyayangiku, meskipun Bapak tidak sekalipun mengatakan itu. Aku tahu Bapak adalah orang yang paling sedih saat aku sakit dulu. Asal Bapak tahu, aku melihat Bapak menangis saat aku terbaring lemah berhari-hari di Rumah Sakit dulu hehe. Aku juga tahu ketika Bapak menelepon dan bicara “Ibumu arep ngomong” sebenarnya Bapak lah yang merindukanku, namun ya aku tahu Bapak terlalu gengsi mengatakan itu.
Bapak, terima kasih telah menjadi Bapak yang terbaik untukku. Meski Bapak suka marah-marah, sering berteriak, gengsian dan kadang juga sedikit sombong tapi Bapak adalah Bapak terbaik dari Tuhan untukku.

Aku sayang Bapak, teramat sangat :')

ps : Doakan Anak bungsumu ini segera lulus dan menjadi orang sukses ya, Pak :)

Klt, July '14

Tuesday, July 08, 2014

Belajar dari Aurel Hermansyah

Halooo, hari ini aku lagi selow(lebih tepatnya menselowkan diri sendiri) jadi aku mau bahas fenomena yang lagi marak sekarang-sekarang ini.
Dari judul potingan udah jelas kan ya kali ini aku mau bahas siapa. Yap, Aurel Hermansyah atau Loli, anak selebritis terkenal yang menurutku beberapa waktu belakangan ini lagi heitz banget dibahas sama anak gaul sosial media.
(pic via : infospecial dot net yang diambil dari instagram Loli)

Mari kita mulai bahas pelan-pelan ya. Kalau mau tahu kenapa Loli ini lagi sering dibahas, lagi sering jadi trending topic di antara anak-anak gaul sosmed #tsaelah maka mari kita coba kunjungi akun instagramnya Loli. Coba kita mulai buka foto-fotonya satu persatu dan mulai perhatikan komentar-komentar di box komennya, maka TADAAAAAAA kita akan menemukan beberapa komentar yang menakjubkan dari para followers atau yang cuma sekedar stalking untuk ngehina.
Yap, nggak sedikit komentar orang yang isinya menghina, menuduh dan intinya semacam menjelekkan Loli yang sekarang. Wait, Loli yang sekarang? Memangnya Loli yang dulu bukanlah Loli yang sekarang ya Jeng? *lalu nyanyi ala-ala Tegar*
Maksudku Loli yang dulu bukanlah Loli yang sekarang ini adalah tentang penampilannya. Coba dibandingkan penampilannya yang dulu dan yang sekarang, apa kalian melihat bedanya? Kalau aku pribadi, iya. Aku melihat perbedaan penampilannya Loli. Loli yang sekarang lebih mempertahankan penampilannya, lebih stunning, shining dan cantik abisss, tapi bukan berarti yang dulu enggak lho ya. Dulu dia juga cantik, manis sih lebih tepatnya karena warna kulitnya, tapi yang sekarang dia lebih stunning. Loli yang sekaramg ini (kalau dilihat dari foto-fotonya) lebih memperhatikan penampilannya, lebih seimbang proporsi tubuhnya, dan sudah pintar memadukan make up ke wajahnya.
Naaah, karena perubahan (yang kata-kata orang drastis tapi menurutku enggak) ini maka jadilah banyak orang yang menghina dan menuduh perubahan yang terjadi pada dirinya ini didapat secara instan, misalnya dengan operasi plastik. Nggak jarang komentar-komentar yang didapat Loli ini mengatakan kalau dia oplas lah, sedot lemak lah, atau apapun yang intinya mengarah ke hal negatif. Padahal, kalau kita mau mencoba berkhusnudzon dan berpikir bisa saja yang didapat Loli ini diperlukan perjuangan yang nggak mudah dan cepat. Aku ingat mamahnya pernah bilang, Loli bisa jadi kayak gini karena dia diet ketat, rajin perawatan, belajar make up dan usaha-usaha lain yang mungkin masih dilakukan.
Nah, aku setuju sih sama mamahnya Loli ini. Menurutku, apa yang didapatkan Loli ini memang melalui perjalanan yang kayak gitu. Dia dapat badan bagus karena dia mau usaha diet dan olahraga. Kalau nggak percaya coba diamati pipinya Loli, masih ada bakat chubby nya kok. Kalau dia operasi, kenapa nggak sekalian pipinya dibikin tirus permanen, tapi yang aku dapet dari fotonya beberapa ada yang chubby beberapa ada yang tirus. Jadi kemungkinan kecil kan untuk dibilang operasi?
Lalu,untuk masalah wajah yang putihan dan bersih yang membuat si Loli jadi flawless abiessss itu ya karena perawatan. Yap, kalau kita rutin perawatan hasilnya juga pasti ada. Memang butuh waktu yang lama, tapi toh yang penting berhasil dan membuat jadi lebih fresh. Apalagi si Loli, dengan fasilitas yang dia miliki, jelas bisa lah dia dapet perawatan yang paripurna yang bikin hasilnya cepet kelihatan.
Nah, kalau masalah wajah udah beres, mari kita pindah ke tata rias wajah dan rambut. Untuk urusan ini, aku ngiriiiiiiiiiiiiiiii abis sama Loli. Kenapa? Yaiyalah, di usia dia yang segitu dan usiaku yang segini, dia jauh lebih mateng urusan make up. Dia bisa mainin shading di wajahnya, alisnya pun lumayan paripurna. Lah gueee? Haloooo pake eyeliner aja masih sering bleber ke mana-mana -_- dan, nggak semua riasan wajahnya itu bikin dia kelihatan macam tante-tante, wong bagus gitu, nggak berlebihan sih menurutku. Kalau masih pada nggak percaya the miracle of make up, coba lihat ini

Bentar bentar deh Jeng, elu udah panjang lebar jelasin Loli yang ini itu macam fans fanatiknya itu, lalu hubungannya apa sama judul postingannya?
Hubungannya? ya ada lah, mari kita bahas lebih lanjut.
Aku bukan fansnya Loli, malah kadang jadi kesel gemes gitu kalau dia mulai bertingkah lucu sama pacarnya di twitternya hehe. Tapi ya kasihan juga kali kalau ngelihat komentar negatif orang itu. Akunya suka gemes gitu bacanya, kok ya pada tega amat bilang gitu. Pada nggak mikirin perasaanya Loli apa ya? Bisa aja loh, di belakang komentar-komentar itu dia nangis kejer curhat sama mamahnya, bisa aja loh dia jadi down dan malah tambah rapuh kayak hatiku ini, bisa aja loh hal-hal negatif lainnya juga akan terjadi sama dia.
Sadar nggak sih, kalau verbal bullying itu bisa jadi dua mata pisau. Yang bisa menerima verbal bullying dengan sabar, mungkin malah akan jadi termotivasi dan berusaha buat buktiin kalau dia bisa dan nggak kalah dari orang lain. Nah, kalau yang nggak punya kekuatan hati yang besar? Bisa aja loh dia jadi malah terpuruk, trauma dan yang paling buruk bisa saja bikin bunuh diri saking nggak kuatnya. Pernah mikir gitu nggak? But, she's not. SHE IS SURVIVE, AND FIGHT THEM BACK. Dia sibuk mengubah penampilannya jadi seorang putri dan semakin bersinar sementara yang hobi komenin tetep gitu-gitu aja, bahkan mungkin nggak jauh lebih baik dari Loli.
Loli membuktikan bahwa bullying nggak menghentikan langkahnya buat jadi lebih baik, buat jadi lebih dari yang suka ngehina dia.
Buat aku sendiri ya, untuk teguh nggak mikirin hinaan dan pandangan orang dan tetap sibuk menjadi lebih baik itu nggak mudah. So, bagi saya Loli ini cukup keren karena ya dia terlihat cuek dan biasa saja menghadapi hatersnya meskipun nggak tahu gimana dia aslinya.
Oke, udahan ya bahas Lolinya. Mungkin postingan ini agak sedikit nggak nyambung dan keluar dari tema, tapi ya tolong dimaafkan. Namanya juga manusia, tempatnya salah, keliru dan sandaran buat kamu #okemaap

Satu pesan lagi nih, ini sama sekali nggak ada hubungannya sama Loli tapi penting. Jangan lupa ya besok, 9 Juli bagi yang udah punya hak suara dateng ke TPS nya masing-masing trus coblos tuh Pemimpin yang menurut Kita yakini dan layak untuk memimpin bangsa Indonesia ini. Jangan sampai golput, karena satu suara golput dari kita bisa jadi akan dimanfaatkan untuk berbuat kecurangan. Jadi kalau kamu merasa dua calon ini nggak masuk kriteriamu, ya coblos aja dua-duanya biar nggak sah sekalian surat suaranya.
Satu lagi nih, besok kalau bisa datengnya pagi, biar kita masih bisa sempet nyoblos dan pastikan sebelum masuk ke bilik suara, kertas suara yang kita pegang masih bersih dan belum dicoblos orang lain, karena kertas suara itu hak kita bukan orang lain.
Eeeh satu lagi ding, jangan lupa besok selfie sama jari kelingking yang udah dicelup tinta yaaa 

\(‘▽’)/ #salamselfie


Klt, July '14

Thursday, May 01, 2014

Menyapa

Barangkali hal yang kulakukam tadi adalah hal bodoh untuk membunuh rindu. Sebelum aku menceritakan apa yang sudah kulakukan, akan kuceritakan detil yang menyebabkan aku ingin menulis tentang ini. Aku sedang membaca buku ketika tiba-tiba dengan seenaknya aku ingat pesan balasanmu yang sesungguhnya setengah mati ingin kubalas dengan ucapan 'Selamat malam' atau 'Selamat tidur' namun urung kulakukan karena gengsi ini lebih besar dari rasa rinduku.
Baiklah, kuakui aku merindukanmu secara tiba-tiba. Aku dengan impulsifnya menelusuri namamu di kontak ponselku dan menuliskan sapaan di kolom percakapan pesan singkat itu. Aku memang hanya menyapa namamu. Tiga huruf, sapaanmu yang tidak pernah sekalipun aku gunakan untuk memanggil namamu. Aku baru tahu sapaan itu ketika teman satu kelas kita yang juga teman bermain di komplek perumahanmu biasa memanggilmu dengan sapaan itu. Dan ya, aku suka sekali dengan sapaanmu itu.
Ada kebiasaan aneh yang sering kulakukan ketika aku rindu dengan orang, yaitu menyapa nama mereka melalui pesan singkat. Aku sudah sering melakukan itu, tentu saja tidak hanya kulakukan kepadamu karena banyak sekali orang yang kurindukan.
Aku perlu menunggu kira-kira sampai 15 menit hanya untuk mendapat balasan sapa darimu. Balasan yang sangat amat tidak menarik, ujarku dalam hati begitu membaca pesanmu itu.
Aku hampir kesal setengah mati membaca kata-kata singkat yang kamu tulis. Sama sekali tidak membantuku untuk meneruskan percakapan lanjutan antara kita. Kamu pikir untuk apa aku repot-repot mengirimu pesan kalau bukan karena aku rindu padamu. Ah, kamu dengan sialannya hanya membalas sekenanya. Padahal setelah aku mengirim pesanku itu, aku mengutuki diriku sendiri karena telah melakukan hal impulsif yang bodoh itu. Iya, aku ini memang perempuan yang memiliki gengsi tinggi untuk mengatakan bahwa aku rindu atau suka pada orang lain terlebih dulu.
Yah pokoknya aku kangen, kangen kamu. Ini mungkin hanya hal sepele dan tidak penting bagimu, tetapi aku cukup lega setelah melakukan hal itu tadi. Setidaknya aku tahu bahwa kamu cukup peduli untuk membalas pesan anehku-yang meskipun pada akhirnya berujung pada kekesalanku karena balasanmu-yang tidak penting itu.
Terima kasih dan selamat pagi yang terlalu dini untukmu, Tuan. Semoga hari ini dan seterusnya kamu bahagia selalu.

Smg, May '14

Thursday, April 10, 2014

Yang Saya Risaukan

Saya baru saja membaca suatu tulisan ketika pada akhirnya saya memutuskan untuk menulis ini. Kira-kira seperti ini bunyi kata-kata yang pada akhirnya memicu saya untuk mengunjungi ruang cerita saya ini.
Pikirkan apa yang kamu risaukan, lalu tuliskan- katabergerak
Ketika saya membaca kalimat tersebut, ingatan saya secara spontan mengarah ke tugas akhir saya. Bagi kalian yang sudah pernah merasakan berkenalan, berteman dengan tugas akhir, tentunya kalian merasakan hal yang mungkin saya rasakan. Atau memang saya saja yang terlalu berlebihan menafsirkan tugas akhir ini sebagai beban berat serta cobaan dalam masa-masa pendidikan yang saya jalani.
Apa kalian pernah merasakan didera perasaan yang entah apa namanya, setiap kalian ingat tugas akhir yang belum selesai? Saya merasakan hal itu. Saya tidak stres akut, hanya saja saya jadi lebih sering memikirkan tugas akhir saya itu di setiap waktu dan kegiatan yang saya lakukan. Pernahkah kalian merasakan tidur, namun kalian masih berpikir mengenai bagaimana mengurus surat penelitian tambahan, bagaimana sampelnya dihitung, bagaimana besok penelitiannya akan dilakukan, dan masih banyak pertanyaan bagaimana-bagaimana yang muncul ketika saya tidur. Tentu saja tidu saya ini bukan tidur berkualitas, karena saat seharusnya saya merasa rileks justru saya isi dengan memikirkan hal yang mengganggu pikiran saya. Saya tidak tahu apakah saya sengaja atau tidak selalu membawa pikiran itu di setiap kegiatan yang saya lakukan, namun yang pasti pikiran itu semacam hantu yang ke mana-mana selalu meneror saya untuk segera menyelesaikan apa yang sedang saya kerjakan.
Saya sendiri tentunya ingin segera menyelesaikan tugas akhir ini secepat yang bisa saya lakukan, selain karena saya juga sudah mulai jenuh memikirkan hal ini yang tak kunjung usai, pertanyaan-pertanyaan halus orang di sekitar saya tentang masa depan saya juga ikut mendesak saya segera menuntaskan hal ini. Saya jenuh mendengar orang-orang di sekitar saya bertanya 'lho, belum lulus toh? mau lulus kapan?' atau 'Sudah sampai mana Mbak skripsinya? Kok belum selesai?'
Namun, yang perlu saya sadari adalah bahwa tidak semua rencana berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang kita harapkan, ah atau mungkin saja saya yang kurang berusaha lebih keras agar rencana itu berjalan sesuai dengan target yang telah saya rencanakan.
Saya sadar kalau memang saya kurang berusaha dalam masalah ini, saya terlalu bersantai sedangkan teman-teman saya sudah melaju dengan kencangnya menyelesaikan skripsi mereka. Kamu tahu bagaimana rasanya melihat hampir sebagian teman-temanmu sudah berlari kencang menyelesaikannya, sedangkan kamu masih berjalan tertatih-tatih dan masih meraba-raba apa yang akan kamu lakukan? Saya merasakan hal itu, dan itu setidaknya cukup membuat beban pikiran dan hati saya semakin berat.
Sekarang yang bisa saya lakukan adalah berusaha lebih keras lagi, lebih fokus pada apa yang sedang saya hadapi dan tak acuh pada orang-orang sekitar saya yang sudah lebih dulu melangkah. Bukan, bukan saya bermaksud tidak peduli, hanya saja mencemaskan teman-teman saya yang sudah melangkah lebih dulu justru membuat saya semakin terpuruk, jadi ya demi menjaga ketenangan pikiran dan hati saya lebih memilih memikirkan diri saya sendiri, egois memang tapi ya sudahlah.

Klt, April 2014

Monday, March 17, 2014

Kampanye Gleyeran

Saya masih tidak paham dengan remaja-remaja bahkan orang dewasa yang gemar sekali membuat blong knalpot motornya agar menimbulkan bunyi bising yang bisa jadi akan membuat orang yang mendengarnya di jarak dekat secara terus-terusan menjadi tuli. Entah berapa desibel tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari suara-suara itu.
Saya masih tidak paham mengapa orang-orang itu menganggap diri mereka keren awesome luar biasa sekali ketika dengan bangganya mereka menggleyer (saya tidak tahu apa bahasa indonesia dari kata itu) gas motor mereka dan membuat kerusuhan di jalan raya. Padahal yang sebenarnya mereka lakukan justru membuat pengguna jalan lain merasa terganggu (mungkin, atau hanya saya sendiri yang merasa terganggu).
Yap, saya memang tidak menyukai tindakan yang akhir-akhir ini sedang marak dan in di kalangan remaja dan dewasa di daerah tempat tinggal saya di masa kampanye pemilu ini. Pemilu, entah mengapa selalu saja menimbulkan ketidaknyamanan bagi saya pribadi, terutama masalah kampanye yang mengganggu kenyamanan publik ini.
Sampai saat ini saya masih gagal paham dengan tujuan kampanye yang menurut saya nggak mendidik dan norak ini. Sebenarnya apa yang dikejar dari tindakan kampanye berisik ini? Apakah ini semacam ajakan ke masyarakat di sekitar untuk ikut mendukung partai yang mereka jagokan?  Kalau sasaran kampanye seperti ini adalah orang seperti saya, justru saya tidak akan memilih partai yang mereka usung.
Menurut saya jenis kampanye ini hanya merugikan orang lain. Okay mungkin maksudnya hanya untuk menyemarakkan pemilu supaya lebih meriah, tapi apakah mereka tidak memikirkan kepentingan orang lain? Orang-orang yang tinggal di sekitar jalan yang digunakan untuk kampanye gleyeran mungkin merasa sangat mengganggu, terutama ibu-ibu yang memiliki anak bayi dan balita yang biasanya tidur siang, bukankah itu sangat mengganggu. Kalau saya yang punya bayi sih jelas akan merasa terganggu dan rasanya pengen ngegetok kepala orang-orang ini.
Selain mengganggu karena bisingnya, tak jarang para pelaku kampanye gleyeran ini suka seenaknya sendiri menggunakan jalan raya. Mengendarai motor melebihi batas jalan yang membuat pengendara dari arah lain kehilangan jatah menggunakan jalan bagian mereka,  jalan pelan-pelan yang kadang membuat kemacetan, dan hampir banyak yang tidak menggunakan helm. Padahal kan ya, helm itu APD wajib bagi pengendara motor. Hal sederhana macam itu yang tujuannya untuk keselamatan mereka sendiri saja dilupakan, apalagi kepentingan orang lain. Boro-boro dipikirkan.
Intinya, hari ini eh sejak kemarin saya pulang ke kota saya, saya dibuat kesal bukan main karena tingkah laku mereka karena merasa terganggu dengan kampanye gleyeran ini.
Yah semoga saja mereka-mereka ini cepat berpikir ulang deh untuk melanjutkan hal-hal seperti ini. Wong tindakan yang merugikan gini kok dipelihara, padahal kan masih banyak hal positif lain untuk menunjukkan kecintaan mereka terhadap partai yang mereka dukung.
Tulisan ini adalah curahan hati pribadi saya, jadi ya kalau kesannya subyektif ya harap maklum karena memang dari hati banget :p


Klaten, 17 Maret 2014

Saturday, February 01, 2014

Sambongsari

Kepada #SambongsariSquad yang tercinta..
Selamat malam kalian semua yang sudah menjadi bagian dalam hidup saya, kesayangan saya.
Surat cinta pertama di tahun ini khusus saya tulis untuk kalian, karena memang saya sedang amat rindu dengan kalian semua. Ini adalah malam pertama saya tidak tidur di posko setelah 3 minggu kita hidup bersama, dan asal kalian tahu, ada semacam bagian yang hilang ketika tidak ada kalian di hidup saya ini.
Saya berterima kasih dan bersyukur karena diizinkan bertemu dan mengenal kalian semua. Orang-orang yang tadinya saya tidak kenal sama sekali, yang tadinya saya pikir kalian adalah orang yang tidak banyak bicara, yang tadinya saya pikir mungkin 35 hari saya akan habis dengan kekesalan-kekesalan dan kebosanan namun ternyata semua terbantahkan. Kalian semua sungguh sangat menyenangkan, dan menghibur.
Terima kasih untuk 3 minggu yang telah kita lewati bersepuluh, terima kasih sudah memberikan kejutan yang meskipun cuma kue (saya berharap kalian memberikan kado untuk saya :p) saat ulang tahun saya kemarin, terima kasih untuk perempuan-perempuan kesayangan atas telinga yang setia mendengar keluh kesah dan kelakukan aneh saya. Terima kasih untuk lelaki-lelaki kesayangan yang sudah dengan ikhlas mengiyakan kemauan saya ketika saya tantrum kemarin, terima kasih untuk karaoke-karaoke gilanya, terima kasih untuk semuanya :*

Saya sayang sekali sama kalian :*

ps : selamat malam mingguan ya kalian semua :*

Klt, 01 Februari 2014