Saturday, June 06, 2015

Dolan Klaten

Karena liburan itu nggak selalu harus mahal. Yak benar sekali kalimat yang beberapa kali aku dengar itu. Sejatinya liburan itu nggak harus melulu pergi ke tempat-tempat baru yang memerlukan budget yang ekstra, cukup disesuaikan dengan dana yang ada di kantong. Kalau sekiranya bisa nabung untuk liburan ke tempat impian, ya monggo saja itu malah lebih baik. Namun, jika dana di kantong dirasa nggak cukup dan lebih dialokasikan untuk keperluan lain, itu juga pilihan yang tidak salah. Nah gimana dong caranya liburan tapi tetep murah meriah? Postingan kali ini bukan bermaksud memberi tips liburan dengan dana seadanya, cuma aku mau berbagi sedikit contoh liburan yang tidak memerlukan budget banyak dan jaraknya mudah dijangkau dari lingkungan rumahku.
Kira-kira beberapa bulan yang lalu, aku lupa tepatnya bulan apa namun aku ingat itu hari jumat karena saat kami (aku, dan kedua temanku) mencari lokasi-lokasi untuk foto banyak para lelaki berbaju koko yang menuju masjid. Oke ini nggak nyambung tapi yasudahlah ya mari kembali ke topik utama. Beberapa bulan lalu, aku, the newlywed Ifa dan Atika sedang jenuh-jenuhnya karena tidak ada aktivitas paska menyelesaikan sekolah kami. Karena kejenuhan itulah akhirnya kami bertiga merencanakan melakukan trip murah meriah ala kami. Nah sebelum melakukan trip (yang seharusnya lebih aku sebut sebagai photo session) ini, Atika yang punya beberapa akun sosial media yang hits sudah berselancar mencari tahu lokasi-lokasi yang cocok untuk dilakukan sesi foto, jadi pada saat eksekusi kami sudah tidak bingung lagi mau ke mana.
Here we goooo.....
Sekitar pukul 09.00 WIB kami bertiga janjian untuk bertemu di Gedung Olah Raga Gelarsena Klaten. Tempat itu pula yang menjadi lokasi pertama sesi foto. Jadi di samping pendopo GOR itu ada Monumen Juang 45 Klaten. Monumen ini dibuat dalam rangka untuk mengenang jasa para pahlawan kemerdekaan. Diresmikan oleh Soepardjo Roestam pada tanggal 20 Mei 1976. Di monumen ini terdapat beberapa patung pahlawan yang sedang mengangkat senjata dan juga ada monumen besar yang terpasang lambang Garuda Pancasila.
Monumen Juang 45

(Masih) Monumen Juang 45

Patung Pahlawan dengan Senjata

an epic style from Tika
Setelah dari Monumen Juang 45, kami bertiga melanjutkan sesi foto kami. Lokasi kedua yang kami tuju adalah Taman Lampion. Taman lampion ini terletak di belakang gedung PMI Kabupaten Klaten, tepatnya di Kelurahan Bareng Lor, Klaten Utara. Taman lampion ini tergolong taman baru di Kabupaten Klaten. Beberapa tahun belakangan ini, pemerintah mungkin memang sedang menggalakan konsep kota hijau, sehingga ada beberapa taman baru yang dibangun di area-area tengah kota. Pertama kali aku dengar taman lampion, kupikir taman ini seperti taman pelangi di Monumen Yogya Kembali, banyak lampion yang terpasang di beberapa bagian, namun ternnyata saat ke sana taman ini hampir sama seperti taman lainnya, hanya saja konsep taman ini lebih condong ke gaya chinese. Beberapa bangunan gazebo didesain dengan gaya khas china dengan menonjolkan warna yang menjadi ciri khasnya yaitu merah. Luas taman ini cukup besar, lebih besar dari taman kota yang berada di samping alun-alun Klaten. Di area tengah taman terdapat kolam yang cukup besar dengan air mancur yang menyembul. Sayangnya saat aku ke sana air kolam sedang berwarna keruh karena lumut-lumut yang tumbuh. Di seberang taman ini juga dibangun Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) bagi warga yang mungkin belum memiliki hunian. Sebenarnya kalau mau ambil foto taman ini secara keseluruhan, kita bisa ambil foto dari bangunan rusunawa itu, namun aku sendiri kurang tahu apakah rusunawa itu sudah dibuka dan dihuni sehingga orang luar boleh masuk ke sana atau tidak.
Jalan tengah Taman Lampion

Background : Rusunawa

Gazebo dengan ciri khas bangunan china
Oh iya untuk berjalan-jalan atau berkeliling di taman ini kita nggak perlu bayar, tapi ada biaya Rp. 2000 untuk parkir motor. Jadi bagi yang ingin berolahraga atau yang ingin merasakan kesejukan pohon-pohon di tengah kota, taman ini bisa menjadi solusinya. Karena letak taman ini nggak terlalu dekat dengan jalan raya, jadi nggak banyak kendaraan yang berlalu lalang.
Destinasi selanjutnya setelah dari taman lampion adalah kami menuju ke Taman Kamboja. Taman kamboja ini letaknya di wilayah Gayamprit, Klaten Selatan tepatnya di belakang kantor PDAM Klaten. Sebenarnya tempat ini bukan taman sih, lebih seperti lahan yang cukup besar yang ditanami banyak pohon kamboja. Yang membuat tempat ini menarik adalah penataan pohon kambojanya. Pohon-pohon di sini tumbuh dengan apik dan tertata dengan rapi. Batang-batangnya yang besar dengan ranting-ranting yang meliuk ke sana ke mari membuat pohon-pohon di sini jadi obyek bagus untuk foto. Pertama kali menjejakan diri masuk ke sana, kami seperti dibawa ke lorong-lorong hutan. Jadi semakin masuk ke dalam taman, maka semakin ketemu beberapa lorong yang membawa ke pohon epic lainnya.
Penampakan dari depan

Nggak ngerti mereka lagi ngapain tapi terlihat seperti pre wed foto

Atika dan gaya andalannya

Bagian dalam taman kamboja

Bagian lebih dalam dari taman kamboja
Nah buat yang mau ke sini, aku sarankan sebelum masuk ke taman pakai dulu deh lotion anti nyamuk karena di sana banyak nyamuk. Ampun deh aku dan Ifa cuma bertahan 15 menit lalu memutuskan menunggu di motor karena digigit nyamuk terus, tapi si Atika tetep bertahan beberapa menit buat foto-foto di sana sih hehe. Jadi kalau kalian tahan sama nyamuk, silakan saja berlama-lama foto di sana karena hasil fotonya memang cukup bagus, ya serasa kembali ke alam gitu deh.
Selesai berfoto di taman kamboja dan ternyata sudah cukup siang, kami bertiga lalu memutuskan makan siang bersama. Tempat yang kami pilih untuk makan siang adalah Mie Ayam Selera yang melegenda itu. Yak itu adalah salah satu tempat makan favoritku dari SMA. Dulu waktu masih SMA beberapa kali setelah pulang sekolah aku dan temanku makan di sana. Menurutku mie ayam selera ini termasuk mie ayam terenak di Klaten. Nggak tau sih yang buat enak apa, cuma kalau di lidahku cocok aja gitu, apalagi ditambah dengan daging ayamnya yang banyak duh tambah deh enaknya. Sayangnya warung ini kecil sekali tempatnya, kalau dulu tempatnya di samping penimo di Jl Pemuda namun ternyata lokasinya sekarang sudah pindah di sekitar BMT Safinah Klaten. Dan sayangnya lagi, aku nggak ada foto penampakan mie ayam yang melegenda ini, tapi kalau kalian ke Klaten wajib deh cobain mie ayam ini karena dijamin rasanya endeus.
Selesai makan siang yang ceria sambil kilas balik zaman remaja, kami menuju ke destinasi terakhir karena dirasa waktu yang semakin sore. Destinasi terakhir yang kami pilih adalah Los Mbako. Los Mbako ini banyak tersebar di daerah Klaten Selatan, seperti di daerah Karanglo dan Birin. Los Mbako ini adalah tempat penyimpanan tembakau atau lebih tepatnya tempat pengeringan tembakau setelah dipetik. Los sendiri dalam bahasa jawa berarti lega, luas maka tak heran bangunan yang terbuat dari bambu dengan atap yang tersusun atas daun pohon tebu ini memiliki luas yang cukup besar. Biasanya los mbako ini berada di tengah-tengah persawahan yang hijau sehingga bangunan ini cukup mencolok diantara hijaunya pohon dan padi.
Los mbako hitam putih

Los mbako Cokelat

I Love You too
I feel free

Iya, sayang bentar yah aku foto-foto dulu nanti aku telpon lagi-
Sebenarnya kami bertiga mengincar los mbako yang hitam, tapi karena waktu itu masih banyak yang kerja di sana akhirnya kami mengurungkan niat untuk foto-foto di sana dan mencari los mbako yang lain. Akhirnya setelah mencari-cari kami menemukan los mbako yang cukup keren untuk jadi lokasi foto dan mulailah kami foto-foto lagi.
Beberapa foto yang ada dalam postingan ini diambil oleh fotografer amatir (red : me) jadi kalau hasilnya nggak sekeren seperti yang sering dipos oleh instagram kabarklaten ya monmaap aja nih. Masih ada beberapa lokasi di Klaten yang bisa dijelajahi buat liburan dan foto-foto cuma memang belum ada kesempatan waktu dan teman jalan aja jadi untuk sementara waktu ini aja yang baru bisa aku bagi.
So, buat kamu yang kebetulan domisili Klaten dan pengen liburan murah meriah, siapkah kalian menyusuri jalanan Klaten untuk menemukan itu semua? :)

Much love,
Ajeng

No comments:

Post a Comment