Thursday, May 14, 2015

Surat Sehat Jasmani, Rohani dan Bebas Narkoba di RSJD Klaten

Holaaaaaa....
Kali ini aku mau berbagi sedikit tentang pengalaman tes fisik jasmani rohani dan tes bebas narkoba yang baru pertama kali aku lakukan. Mungkin di antara kalian ada juga yang pernah melakukan tes ini, entah untuk keperluan sekolah atau kerja. Kalau aku sendiri alasan utama tes ini untuk keperluan kerja, lebih tepatnya mendaftar kerja sih. Jadi tempat yang aku mau daftar ini mensyaratkan kandidatnya melakukan tes sehat jasmani rohani dan bebas narkoba, jadilah aku pun menjalaninya demi masa depan cerah. Ceilah.
Jadi pagi sekitar pukul 08.30 aku ke Rumah Sakit untuk melakukan tes itu. Nggak deg-degan sih cuman nggak tahu aja nanti di sana ngapain :D Aku sendiri melakukan kedua tes tersebut di RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI Klaten atau kalau orang-orang sini lebih sering menyebutnya 'Gal Dhuwur'.
Dilihat dari namanya Rumah Sakit ini memang memberikan pelayanan khusus yang menyangkut kondisi kejiwaan seseorang, baik itu di bidang pencegahan, pemulihan dan juga rehabilitasi. Namun ternyata berdasar pengamatan langsung pelayanan yang ditawarkan juga cukup banyak meliputi Klinik Jiwa, Klinik Tumbuh Kembang Anak, Klinik Ketergantungan Obat/NAPZA, Klinik Penyakit Syaraf, Klinik Kesehatan Gigi dan Mulut, Penyakit Dalam, VCT, dan beberapa Klinik lain yang aku lupa apa aja. Jadi nggak cuma khusus untuk menangani kejiwaan tapi juga ada beberapa pelayanan lainnya.

Friday, May 08, 2015

Kala

Suatu malam Ibu bangun dengan keringat bercucuran di wajahnya yang sendu. Nafasnya terengah, dadanya naik turun dan sedikit sesak merasakan perih yang tak kunjung hilang. Ibu mencoba mengatur nafasnya kembali di antara engahan kelelahan. Ayah yang tidur di sampingnya terbangun merasakan kasurnya yang bergoncang akibat engahan Ibu. Tanpa komando Ayah menenangkan Ibu, mengelus punggung Ibu yang masih berguncang dengan tangannya yang sedikit kasar. Ibu menoleh, memandang Ayah yang masih menenangkan dengan tangan, mata dan senyum hangatnya. Sontak ibu memeluk Ayah, menangis tanpa suara namun deras air matanya cukup membasahi piyama yang Ayah kenakan. Mereka berpelukan. Lama. Hangat.
Hampir setiap malam selama dua tahun ini Ibu selalu mengalami hal yang sama. Bermimpi tentang kejadian yang telah merenggut putranya lalu menangis di pelukan Ayah. Menyalahkan dirinya sendiri, menyesali kemalangan yang menimpa putranya. Ayah pun tak pernah lelah melakukan hal yang sama, setiap malam selama dua tahun ini. Memeluk dan menenangkan Ibu yang menangis tanpa suara dengan tangan hangatnya hingga Ibu jatuh tertidur hingga pagi hari.

Kukila

 

Judul : Kukila
Penulis : M. Aan Mansyur (@hurufkecil)
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 192 halaman
Tahun terbit : 2012 (September)
Harga : Rp. 38.000










***
Nak, dua hal aku benci dalam hidup: September dan pohon mangga. September tidak pernah mau beranjak dari rumah. Betah. Ia sibuk meletakkan neraka di seluruh penjuru. Di ruang tamu. Di ranjang. Di meja makan. Bahkan di dada. Batang pohon mangga tetap selutut persis prasasti batu. Ia berdiri mengekalkan dosa-dosa—dan dosa adalah pemimpin yang baik bagi penyesalan-penyesalan.

Kukila adalah perempuan itu, yang membenci September dan pohon mangga. Hidupnya didera rasa bersalah yang besar, kepada mantan suaminya, mantan kekasihnya, dan anak-anaknya. Kepada suratlah dia berbicara dan kepada pohon-pohonlah dia menyembunyikan masa lalu, karena rahasia, konon, akan hidup aman dalam batang-batang pohon.



Selain “Kukila (Rahasia Pohon Rahasia)”, di dalam buku ini ada lima belas cerita pendek lain, dikisahkan dalam kata-kata Aan Mansyur yang manis, bersahaja, kadang sedikit menggoda.
***